DM tipe 2 merupakan penyakit multifaktorial dengan komponen genetic dan lingkungan yang memberikan kontribusi sama kuatnya terhadap proses timbulnya penyakit tersebut. Sebagian factor ini dapat dimodifikasi melalui perubahan gaya hidup, sementara sebagian lainnya tidak dapat diubah.
Rabu, 13 April 2011
KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan komponen utama dalam bahan pangan yang yang memiliki sifat fungsional yang penting dalam proses pengolahan pangan. Karbohidrat dapat dibedakan menjadi karbohidrat yang dapat dicerna (digestable carbohydrate) dan karbohidrat yang tidak dapat dicerna (nondigestable carbohydrate). Karbohidrat yang dapat dicerna adalah karbohidrat yang dapat dihidrolisis oleh enzim α-amilase menjadi monosakarida di dalam sistem pencernaan manusia yang akan diserap oleh tubuh dan menyediakan energi untuk proses metabolisme. Salah satu karbohidrat yang dapat dicerna adalah pati (polisakarida). Sementara itu, karbohidrat yang tidak dapat dicerna adalah karbohidrat yang tidak dipecah oleh enzim α-amilase yang terdapat di dalam tubuh manusia. Serat pangan (dietary fiber) dan pati resisten (resistant starch) merupakan contoh dari karbohidrat yang tidak dapat dicerna (Groper Saren S., 2000).
RESISTANT STARCH
Pati resisten atau resistant starch (RS) adalah pati dan produk degradasi pati yang tidak diserap oleh usus halus manusia sehat. Seperti halnya serat pangan (SDF), pati resisten juga mengalami fermentasi oleh mikroflora usus pada dinding kolon menghasilkan asam lemak rantai pendek (short chain fatty acid atau SCFA). Profil SCFA yang diperoleh dari RS lebih banyak mengandung butirat dan lebih sedikit mengandung asetat dibandingkan dengan serat pangan konvensional. Pati resisten mempunyai efek fisiologis yang bermanfaat pula bagi kesehatan seperti mencegah kanker kolon, mempunyai efek hipoglikemik, berperan sebagai prebiotik, mengurangi risiko pembentukan batu empedu, mempunyai efek hipokolesterolemik, menghambat akumulasi lemak, dan meningkatkan absorbsi mineral (Damat, 2008).
Selasa, 12 April 2011
METABOLISME GLUKOSA
Absorpsi zat-zat gizi terjadi pada permukaan usus halus. Usus halus memiliki jonjot-jonjot yang dinamakan villi. Sebuah villi terdiri atas ratusan sel yang memiliki bulu yang sangat halus yang disebut mikrovilli. Di dalam sistem percernaan dan juga usus halus, semua jenis karbohidrat terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian diabsorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh (Groper Saren S., 2000) .
Langganan:
Postingan (Atom)